Rabu, 16 Maret 2011

Learning Process Vs Learning Output



Gemesss banget ngeliat ortu sekarang yang menuntut anaknya supaya bisa ini dan itu.

Tidak salah sih...karena wajar semua orang ingin menjadi yang terbaik. Namun caranya juga harus yang baik juga dong. Kasus yang aku temukan ketika mengajar salah satu murid privatku yang baru duduk di kelas 2 SD. Waktu itu saya menemukan kertas-kertas berserakan yang terdapat di dalam tasnya.Spontan, aku menasihatinya untuk membuang kertas-kertas yang tidak terpakai itu. Dan...saya menemukan kertas ukuran kecil yang bertuliskan arrohman = Maha Pengasih, Sama' = Maha Mendengar, Bashar = Maha Melihat, dst. Kemudian aku menanyakan kepadanya.

Aku : " Loh...dek, catatan apa ini ?", tanyaku lembut.

X : " Ini buat nyontek mbak?" (xixixi..jujur banget dia, lumayan lah...masih ada kejujuran di pribadinya)

Aku : "Nyontek???Kenapa harus nyontek??"

X : Disuruh Ibu, habisnya ngapalinnya susah


Bayangkan tuh, ibu2 sekarang sudah mendidik anaknya menjadi seorang pencuri. Pantesan aja Indonesia menjadi negara terkorup di dunia, la wong sejak kecil aja dah di ajari tidak jujur. Sedih banget rasanya melihat anak-anak "dicekok'i" hal-hal yang ndak bener.

Mendengar penuturan murid ku tadi, aku berpikir untuk merubah mindset nya. Bukan hasil yang kita tuju, bukan nilai semata yang kita cari. Tapi sebuah pemahaman, proses yang benar. Insya Alloh ketika kita rajin, telaten, memahami sedikit-sedikit tentang sebuah konsep dengan baik maka hasilnya pasti akan baik juga.

Kasus kedua yang saya temukan di muridku yang lain. Masih mengkritisi orang tua juga.

Tadi siang saya memberikan materi matematika, karena materi semester dua sudah selesai. Maka saya berinisiatif, untuk mencoba memberikan tes kendali mutu semester 2. Dimanapun sekolahnya, yang namanya semester 2 pasti materinya terdiri dari materi semester 1 dan 2. Setelah saya ujikan, ternyata banyak yang lupa untuk materi-materi semester 1. Kemudian saya menerangkan kembali materi-materi tersebut.


90 menit berlalu, ternyata dia hanya mampu mengerjakan 40 soal dengan bantuanku (masih ada sisa 10 soal). Aku ujikan ini hanya untuk pengayaan aja, untuk memilah materi mana yang ia kuasai dan materi mana yang belum dikuasai.

Setelah pembelajaran usai, ibu nya berkata agar difokuskan ke materi2 semester 2 saja, dan meminta mempelajari soal-soal yang ada di LKS, dengan alasan karena yang sering keluar dari LKS itu.


Hmmm....sama aja boong dong, batinku !!! Cuma menghafal kan doang !!!

Bagaimana si anak bisa pinter, klo soal2 yang dipelajarin cuma yang ada di LKS, padahal dah dikerjakan semua. Kalau kaya' gini berarti pembelajaran hanya berfokus pada hasil doang, tidak berdasarkan proses !!!!

Bener-bener gak sesuai dengan hati nurani !!!

Pembelajaran itu yang penting proses, bagaimana ia belajar, memecahkan sebuah masalah. Sehingga dari situ ia mempunyai pengalaman belajar. Jika proses nya baik secara otomotis hasil yang ia peroleh juga LUAR BIASA !!!




1 komentar: