Jumat, 14 Mei 2010

Wahai Adikku....

Saat mengajarinya matematika…
Sore menjelang malam….

Wahai adikku yang manis….
Cobaan apalagi yang kau perbuat
Catatan demi catatan kau tulis dengan tinta merah
Setitik noda merah belum hilang, kau goreskan setitik noda merah lagi
Ada apa gerangan, wahai adikku…
Apa yang kau inginkan, apa yang kau tuju?
Dunia hanyalah sementara, apa yang kau cari?
Apakah kau ingin kau jadikan kakakmu ini seorang yang luar biasa?
Yang dapat mensukseskan adiknya, sebelum mensukseskan anaknya kelak?
Wahai adikku yang pinter…
Hati ini hancur, ketika kau kembali menginjakkan rumah dengan muka kusut, tubuh pun lunglai, lemas tak berdaya….
Kau bawa buku-buku dan baju-bajumu
Mana janjimu ketika kau langkahkan kaki tuk menyelami samudera ilmu
Kau kemanakan mimpi-mimpimu tuk dapat belajar di Negeri Para Nabi
Hmmm….
Wahai adikku yang paling cakep….
Sudahlah…..
Nasi telah menjadi bubur
Jadikanlah bubur itu menjadi bubur ayam special
Tataplah masa depan dengan semangat penuh keoptimisan
Lihatlah tokoh-tokoh besar dunia
Thomas Alfa Edison
Seorang yang berkali-kali gagal namun akhirnya pun dapat menorehkan tinta emas dalam kehiduoan dunia
Namanya dikenangg dan dikenal seantero jagad raya…
Yakinlah, kau pun BISA….
Buatlah Bapak Ibu bangga dek….

Doaku menyertaimu….
Barakallahu Fiik….

Kakakmu yang Selalu kau buat susah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar