Sabtu, 17 Juli 2010

WANTED Penjual Jamu Gendong

Ujian sesi pertama hari ini telah kulalui, ujian sesi kedua dimulai pukul 13.00. Kami berempat pun, mencari lokasi yang cocok untuk belajar. Yap..di bawah pohon beringin deket Masjid Kampus UMS. Untuk ujian kali ini masih seputar penggunaan Bahasa Indonesia juga ilustrasi dalam buku ajar, serta teori ISTIMBATh. Yah gitu-gitu aja, sedikit menyepelekan memang..upz. So, kita bacanya juga gak seriuz-zeriuz banget. Banyak becandanya malahan..he he. Setalah 1 jam kami duduk-duduk di bawah pohon itu, tiba-tiba muncullah penjual jamu gendong menawarkan dagangannya. Aku pun menolaknya dengan sopan, begitu juga ani dan ana. Tidak dengan nia, ia memesan 1 gelas jamu khusus wanita..he he….(khasiatnya untuk melancarkan menstruasi, mengatasi keputihan ah…gak tau juga, intinya yang berhubungan dengan akhwatlah). Nia pun mencicipinya….dan …..uhuk..uhuk..langsung deh batuk. Gak kuat nahan rasa pahit. “Coba sini nyicip rasanya kaya’ apaan?”, kataku. Hi hi hi…langsung deh meringis, kok rasanya kaya’ada rasa means nya ya bu….sambil njelasin tentang khasiat jamu itu. Si ana ma ani Cuma senyum-senyum aja, dan mencoba menjauh dari aku, nia, n penjual jamu itu. Wah..pasti ada yang gak beres, pikirku. Dan anehnya lagi, ibunya itu selalu mengejok jamu ke gelas itu. Tambah aneh kan….


Akhirnya habis juga jamu aneh itu. Tinggal proses pembayaran, Udah bu, jadinya berapa?, tanya Nia kepada penjual jamu gendong tersebut. Semuanya,Rp 8500 mbak!. Hah..busyet dah…muaahal buanget…hk hk…jatah makan siangku……rengek nia. Gila bener tu penjual jamu, kok mahal banget. Lah mbak….bahan-bahannya kan juga mahal, ngraciknya juga susah. Setelah dibayar, penjual itu pun langsung ngluyur keluar kampus.


Beberapa saat kemudian, pak satpam kampus mendekati kami berempat dan bertanya tentang penjual jamu itu. Dan ternyata, penjual jamu itu memang dah dilarang untuk berjualan dilingkungan kampus. Karena dah terkenal “nuthuk orang dengan harga yang gak wajar itu”. Oia mbak rasa jamunya seperti ada meansnya gt kan?kata pak satpam. Iya pak..kok rasanya gt emang apaan pak?, tanyaku. Kadang-kadang suka dicampuri anggur lho mbak…..
Toeng..capek deh…langsung aku ma nia lemes banget…., perutku mules, melilit banget rasanya. Sedangkan ana dan ani malah semakin ngetawain kita berdua….hmm….

1 komentar:

  1. gimana to masa' komenta gak di tulis disini, cuma koment pake sms doang......Huffff....

    Kebanyakan komentarnya....."he he lucu..ana ketawa-ketiwi sendiri pas baca cerita ini "

    yah..syukurlah..berarti bakat jadi pelawak ..wk wk wk.....

    BalasHapus