Rabu, 23 Februari 2011

Jaulah On My Feet

Awan hitam menyelimuti kota Solo, rintik air hujan pun mulai membasahi daerah Kleco dan sekitarnya. Walaupun gerimis, tak mengurungkan niatku untuk menunda perjalanan hari ini. Aku mulai bersiap-siap untuk pergi. Yap…hari ini aku akan berziaroh ke Pondok Pesantren Miftahul Huda yang berada di kawasan Boyolali, tepatnya di daerah waduk cengklik. Dengan membawa modal alamat dan ancer-ancer dari temenku, aku berangkat menuju lokasi. Kuucapkan basmallah dan doa bepergian, bismillah…semoga perjalananku hari ini berkah, ku berharap akan mendapatkan ilmu, pengalaman, dan juga saudara baru disana. Baru beberapa km saja, rintik-rintik hujan mulai deras, sambil mampir mengisi bensin kupakai jas hujanku. Bressssssss…….hujan sangat deras sekali, air mengguyur jas hujanku. Tak tahan aku dengan guyuran air itu. Kuparkirkan motorku di sebuah pertokoan yang kebetulan tutup. Subhanalloh….deras sekali, namun tetap saja hujan adalah rahmat, hujan tak boleh merusak suasana hatiku. Aku check HPku, ada nama asya di sana (2 panggilan tak terjawab) pasti dia mengkhawatirkanku.

Kukirimkan pesan singkat padanya, kukabarkan bahwa diriku baik-baik saja, jam 5 paling lambat Insya Alloh sampai lokasi. Hujan lumayan reda, kuteruskan perjalananku. Perempatan Kertosura ke Utara, aku mulai mencari dimana letak Hotel Lor in, nah itu dia berarti jalan yang kulewati benar. Aku semakin bersemangat untuk menemukan lokasi ponpes itu. Di Ujung jalan, kudapati papan besar, bertuliskan arah ke waduk cengklik. Alhamdulillah….aku melewati jalan yang tak terlalu lebar. Sawah nan hijau membuat suasana hatiku semakin berbunga.
Waduk Cengklik, Alhamdulillah…akhirnya sampai di waduk ini.









Kulanjutkan perjalananku, hujan telah reda. Pohon-pohon basah oleh siraman air hujan membuatnya tampak segar. Subhanalloh….


Dari kejauhan kulihat papan bertuliskan Pondok Pesantren Miftahul Huda dengan anak panah ke kanan. Di kanan jalan telah menunggu seorang akhwat berjubah merah, berkerudung lebar warna hitam, lengkap dengan niqob yang menutupi wajahnya. Kuhaturkan permohonan maafku karena tlah lama menunggu, Kubuntuti sahabatku itu dari belakang. Waaah….bener banget kata temen ane, tenpatnya pelosok jalannya belok-belok. Alhamdulillah..Asya mau menjemputku, paling tidak membuatku lebih cepat sampai ke tempat lokasi. Kami melewati waduk cengklik, pohon-pohon berjajar di kanan kiri jalan yang kulewati. Jalannya sempit, mirip di daerah wonolelo pleret. Kulihat dari kejauhan akhwat-akhwat bercadar, pasti itu pondoknya batinku. Alhamdulillah akhirnya sampei juga di Pondok Pesantren Miftahul Huda. Pondok yang sederhana, masih dalam proses pembangunan.





Kulangkahkan kaki menuju masjid, dan semua mata tertuju pada kami. Kolam Jilbab….( karena muridnya dikit, hanya sekitar 100an orang). Mereka mengenakan jubah biru, dan jilbab lebar berwarna putih. Yap….pondok ini khusus untuk tsanawiyyah saja. Ku dekati mereka, dan….meraka langsung mencium tanganku. Barakalloh fiiik….. adab seorang murid terhadap gurunya (walaupun saya bukan gurunya, paling tidak mereka paham bagaimana adab terhadap orang yang lebih tua). Bak wartawati, aku mulai bertanya kepada mereka dan antusias mendengarkan komentarnya. Subhanalloh…..sebagian besar anak-anak tersebut merasa senang dan bahagia dapat belajar di pondok tersebut. Itu artinya, mereka sangat enjoy walaupun kondisi di sana sangat-sangat sederhana menurutku. Kebetulan 2 hari itu ada acara khitobah arab (berpidato bahasa arab). Kuamati cara khutbah mereka, subhanalloh…rata-rata bisa, membuatku terkesima. Subhanalloh….walaupun mereka hafalan, namun tetep saja aku menyukainya. Tholibahnya aja LUAR BIASA bagaimana Ustadzahnya ???? Malam mulai tiba…


.
Kegiatan malam masih dilanjutkan khitobah arab, anak-anaknya semakin berkualitas saja. Ada juga penampilan group nasyid, hehehe….nasyid perjuangan euy..salah satu yang kudengar berjudul “ Farogtu” faroqtu hubban basiman…..etc. Nasyid yang bagus, formasi yang lumayan, hanya kurang semangatnya saja…suaranya kurang losss. Dimaklumi lah…mereka malu.
Aku mulai berkenalan dengan tholibah jg ustadzah disana, mereka masih sangat belia (he…kaya’ ane dah tua aja). Hmmm…mereka seumuranku, yah kalo pun di atasku namun hanya selisih beberapa tahun saja. Kebanyakan ustadzahnya lulusan dari Pondok Al Mutaqim Jepara, hanya satu yang lulusan dari Daarus Syahadah Boyolali yakni sahabatku sendiri Asya. Aku mulai menceritakan profilku pribadi, merekapun bercerita ttg profil umum pribadinya. Hmmm…Ta’aruf yang sangat menyenangkan.



Pagi harinya kegiatan masih sama, yakni khitobah arab. Aku dan Asya telah merencanakan untuk bersilaturhami ke PP Daarus Syahadah, yang terletak di Simo Boyolali. Pemandangan yang luar biasa…..





Pondok ini khusus untuk Aliyah juga pasca aliyah ( program lughoh seperti Mahad Ali Jogja). Aku pandangi sudut-sudut pondok ini, cukup luas….bangunannya lumayan. Ustadzahnya masih belia juga…Subhanalloh kecil-kecil jadi ustadzah. LUAR BIASA !!!


Aku berkenalan dengan akhwat-akhwat DS, ada satu akhwat yang entah kenapa ketika aku menyebutkan bahwa aku berasal dari Bantul dia gembiranya luar biasa, dan langsung meminta No HP ku (Mungkin dia merasa senasib, setanah air….yakni tanah Bantul, xixixi). Entah siapa namanya aku lupa, yang jelas dia berasal dari Pandak, Srandakan, Bantul…..Barakallohu Fiik Dek. Semoga tetep Istiqomah, menjadi Agent of Change. Pulang ke tanah Bantul untuk menjadi Agen Perubahan disana. Amiin ….


Pukul 08.30 mulai berpamitan, semua tholibah menyalamiku. Begitupun ustadzah disana, tak lupa kuucapkan terimakasih dan permohonan maafku selama bertamu disana.



Perjalanan yang menyenangkan…
Semoga dapat berkunjung ke sana lagi …..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar