Senin, 15 Maret 2010

RENUNGAN UNTUKKU.......

Engkau Pasti
Pernah membaca Novel dan Menonton Filmnya
yang Fenomenal itu...

Disini saya
hanya meminjam Judulnya
Untuk Note Kecil ini

Sahabat
Rasulullah pernah bertanya "Apa yang menghalangi seorang mu'min untuk mempersunting istri?

Mudah-mudahan Allah mengaruniainya keturunan yang memberi bobot kepada bumi dengan kalimat Laa ilaha illaLlah"

Apa yang menghalangi kita untuk menikah? Kenapa kita merasa berat untuk meminang seorang akhwat secara baik-baik dengan mendatangi keluarganya?

Apa yang menyebabkan sebagian kita terhalang langkahnya untuk mempersunting seorang gadis muslimah yang baik-baik sebagai istri, sementara keinginan ke arah sana seringkali sudah terlontarkan.

Sementara kekawatiran jatuh kepada maksiat sudah mulai menguat. Sementara ketika 'maksiat2 kecil' sempat berlangsung, ada kecemasan kalau-kalau keterlambatan menikah membuat kita jatuh kepada maksiat yang lebih besar.

Sungguh hampir saja kaki kita tergelincir kepada maksiat-maksiat besar kalau Allah tidak menyelamatkan kita.

Dan kita benar-benar memasukinya kalau kita tidak segera meniatkan menjaga kesucian kemaluan kita dengan menikah.

Awalnya menumbuhkan niat yang sungguh-sungguh untuk saat menghalalkan pandangan mata dengan akad nikah yang sah.

Mudah-mudahan Allah menolong kita dan tidak mematikan kita dalam keadaan membujang.

Rasulullah pernah mengingatkan "Orang yang meninggal diantara kalian yang berada dalam kehinaan adalah bujangan".

Rasulullah juga mengingatkan bahwa " sebagian besar penghuni neraka adalah orang-orang bujangan".

Seorang laki-laki yang membujang harus menanggung beban syahwat yang sangat berat. Apalagi pada masa seperti sekarang ini ketika hampir segala hal memanfaatkan gejolak syahwat untuk mencapai keinginan. Perusahaan obat banyak menggunakan gambar-gambar wanita, perusahaan rokok yang memanfaatkan gadis-gadis muda yang seronok untuk mempromosikan. Tak sekedar itu, internet, acara TV, radio, bahkan artikel kesehatan dan olahraga dikoran dimanfaatkan untuk mengekspos rangsangan pornografi demi meningkatkan oplah. Maka tak semua dapat menahan pikiran dan angan-angannya. Banyak keluhan mengenai pikiran-pikiran dan angan-angan mereka tentang pernikahan atau mengenai harapanya terhadap seorang gadis. Dorongan-dorongan alamiah untuk mempunyai teman hidup telah menyita banyak konsentrasi. Daya serap terhadap ilmu kurang tajam. Apalagi untuk sholat, sulit untuk merasakan kekhusyukan. Ketika mengucapkan iyyaKana'budu wa iyyaKa nasta'in yang muncul bukan kesadaran mengenai kebesaran Allah yang patut disembah, melainkan bayangan-bayangan suatu saat telah menikah. Malah sebagian membayangkan pertemuan-pertemuan.

Sholat yang belum menikah memang sulit untuk mencapai kekhusyukan, apalagi memberi bekas dalam akhlak sehari-hari.

Oleh sebab itulah Rasulullah bersabda " Shalat dua rakaat yang didirikan oleh orang yang sudah menikah lebih baik dari shalat malam dan berpuasa disiang harinya yang dilakukan oleh seorang lelaki bujangan".

Maka bagaimana seorang yang masih membujang dapat mengejar derajat orang-orang yang sudah menikah, kalau shalat malam yang disertai puasa disiang harinya saja tak bisa disejajarkan dengan derajat sholat dua rakaatnya meraka yang telah didampingi istri. Padahal mereka yang telah mencapai ketenangan batin, penyejuk mata dan ketenteraman jiwa dengan seseorang istri yang sangat besar rasa cintanya, bisa jadi melakukan shalat sunah lebih banyak dibanding dengan yang belum menikah. Maka apa yang bisa mengangkat seseorang bujangan kepada kemulian akhirat?

Membujang rasanya lebih dekat kepada kehinaan, sekalipun jenggot yang lebat telah membungkus kefasihan mengucapkan dalil-dalil suci Al Qur'an dan Al Hadits. Bujangan, tanpa seorang pendamping yang dapat membantunya bertaqwa kepada Allah, hati dapat terombang ambing oleh istink untuk memenuhi kebutuhan biologis, oleh kerinduan untuk mempunyai sahabat khusus yang hanya kepadanya kita bisa menceritakan sisi-sisi hati. Dalam keadaan demikian kita disibukan oleh maksiat yang terus menerus. Sesekali dapat melepaskan maksiat memandang wanita yang bukan muhrim, tetapi masuk kemaksiat yang lain. Pikiran disibukan hal-hal yang kurang maslahat. Kalau sesuatu sangat dikecam dan diperingatkan bahayanya biasanya Islam memberikan penghormatan yang tinggi untuk yang sebaliknya. Membujang tidak disukai, maka menikah mendekatkan manusia kepada surga-Nya. Seseorang yang menikah berarti menyelamatkan ½ agamanya. Bahakan bagi seorang remaja menikah berarti menyelamatkan 2/3 agamanya. Rasulullah bersabda "Tiga orang yang akan selalu diberi pertolongan oleh Allah adalah seorang mujahid yang selalu memperjuangkan agama Allah, seorang penulis yang selalu memberi penawar, dan seseorang yang menikah untuk menjaga kehormatannya". Dan ada lagi "Bukan termasuk golongan ku orang yang merasa kawatir akan terkungkung hidupnya karena menikah kemudian ia tidak menikah".

Sahabat
Menikahlah
agar Cintamu
Fitrahmu itu
Bertasbih
Memuji RabbNya
dalam
Rumah Tangga Yang di Barokahi Alloh
dan keturunan
yang di Amanatkan Langit
Menjadi amanah kita
Yaitu
cahaya mata

Tidak ada komentar:

Posting Komentar