Minggu, 14 Maret 2010

TUGAS Bimbingan Konseling_Q

KASUS

Andika (nama samaran) adalah seorang siswa SMA kelas 1 di Jogjakarta. Siswa tersebut suka membolos, sering melanggar tata tertib sekolah dan prestasi belajarnya sangat rendah.
Di rumah Andika adalah adalah anak tunggal. Ayahnya bekerja sebagai anggota DPR dan ibunya pekerja sebagai karyawan di sebuah perusahaan swasta di Jogja. Mereka sangat sibuk bekerja sehingga tidak ada waktu untuk mendampingi anaknya.
Andika merupakan salah satu siswa yang terancam dikeluarkan dari sekolah karena sering berbuat onar di sekolahannya. Sehingga sering berurusan dengan teman dan gurunya karena permasalahan tersebut.

Kasus di lihat dari 4 dimensi :
Individualitas : Prestasi belajarnya sangat rendah
Sosialitas : Bermasalah dengan teman dan gurunya
Moralitas : Suka membolos, sering melanggar tata tertib, suka berbuat onar
Religiusitas : -

1.Prestasi belajarnya sangat rendah
Gambaran masalah yang lebih rinci :
•Nilai tugas, ulangan harian, dan semesteran sangat rendah
•Mendapat peringkat di bawah rata-rata kelas hampir di seluruh mata pelajaran
•Nilai raport banyak yang di bawah KKM

Kemungkinan Sebab :
•Malas belajar
•Kurangnya motivasi belajar
•Tingkat kecerdasan di bawah rata-rata
•Kekurangan kesempatan untuk belajar
•Faktor lingkungan, suasana keluarga yang kurang mendukung untuk belajar

Kemungkinan Akibat
•Tidak naik kelas
•Nilai semakin merosot
•Minat belajar semakin berkurang
•Stres dan frustasi yang mendala

2.Suka membolos

Gambaran yang rinci
•Tidak masuk sekolah tanpa ijin

Kemungkinan sebab :
•Proses belajar mengajar yang membosankan
•Terpengaruh oleh teman yang suka membolos
•Takut masuk karena tidak membuat tugas
•Tidak ada minat untuk mengikuti pelajaran

Kemungkinan akibat :
•Tidak naik kelas/ dikeluarkan dari sekolah
•Akan semakin tertinggal dalam penguasaaan materi
•Minat terhadap pelajaran semakin berkurang
•Gagal dalam ujian

3.Sering melanggar tata tertib

Gambaran umum yang lebih rinci
•Tidak pernah mengerjakan PR
•Tidak tertib dalam kelengkapan seragam sekolah
•Pelanggaran yang dilakukan berulang-ulang kali

Kemungkinan sebab :
•Terbiasa hidup tidak teratur
•Anak belum dapat mengatur diri sendiri
•Sebagai bentuk pelampiasan

Kemungkinan akibat :
•Dikeluarkan dari sekolah atau tidak naik kelas
•Bermasalah dengan guru
•Perilaku siswa makin menjadi-jadi
•KBM terganggu

4.Suka berbuat onar

Gambaran umum yang lebih rinci :

•Suka berkelahi dengan teman
•Coret-coret pada dinding sekolah
•Melawan guru

Kemungkinan sebab :

•Ingin dianggap jagoan
•Kurang perhatian dari keluarga
•Mencari perhatian orang lain
•Tidak mendapat perhatian dari guru dan teman
•Salah asuh
•Pengaruh lingkungan

Kemungkinan akibat :

•KBM terganggu
•Peralatan sekolah rusak
•Mengganggu ketentraman umum
•Merusak keindahan lingkungan
•Menjadi gunjingan teman maupun guru
•Dapat berurusan dengan pihak kepolisian




HASIL PENJELAJAHAN LEBIH LANJUT

Setelah dijelajahi, ternyata sejak kecil orang tuanya kurang memberikan kasih sayang kepada anaknya. Ia memberikan tugasnya kepada pembantunya. Sehingga Andika kurang mendapatkan haknya sebagaiseorang anak yang sangat membutuhkan perhatian dan bimbingan. Dia tidak ada gairah untuk mengukir masa depannya. Ia melewati hari-harinya dengan santai dan mengalir apa adanya. Dan fatalnya lagi, orang tua juga kurang memberikan pendidikan keislaman untuk anaknya sehingga Andika tidak mempunya arah tujuan hidup yang jelas.

PENANGANAN SECARA KHUSUS

Untuk kasus di atas peran orang tua dan guru/pembimbing sangatlah penting untuk menangani kasus tersebut, walaupun faktor dari individu yang bersangkutan juga lebih berperan. Dan penyebab pertama dari kasus ini adalah Faktor keluarga. Bisa jadi Andika melakukan semua ini karena bentuk protes dirinya. Ia sangat membutuhkan perhatian, karena kurang mendapatkan bimbingan, dia melakukan hal-hal yang orang lain jarang atau tidak melakukan. Dia berpikir dengan melakukan seperti itu dia akan mendapatkan perhatian dari orang lain. Karena hari-harinya disibukkan dengan “suka berbuat onar” sehingga banyak permasalahan yang harus ia hadapi, yaitu dengan guru maupun teman. Maka ia kehabisan waktu untuk belajar bahkan tugas-tugas pun ia tidak mengerjakan. Bukan penyelesaian yang ia dapatkan justru permasalahan baru yang muncul.

SOLUSI


1.Konselor menghadirkan orang tua dengan wawancara tentang kemungkinan penyelesaian masalah yang dihadapi anaknya.
2.Jawaban yg terbaik ditawarkan kepada anak.
3.Orang tua perlu mendapatkan bimbingan
4.Siswa hendaknya mencari teman yang dapat menjadi contoh dan sahabat bagi dia.
5.Guru seharusnya dapat menjadi pembimbing dan sahabat yang baik.
6.Orang tua meluangkan waktu untuk anak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar